Liputan6.com, Jakarta Acara BSI Charity Concert 2023 bertema 'Perjalanan Sebuah Mahakarya' yang digelar PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sukses digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Selasa malam (28/2). Acara yang dikemas dalam kegiatan konser dan charity itu menjadi momentum bagi BSI untuk mempertegas langkah dan kontribusinya, dalam mendukung perekonomian nasional, khususnya ekonomi dan keuangan syariah serta kebangkitan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan melalui acara yang memadukan konser dan charity dihadirkan sekaligus untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia menyaksikan journey perseroan, dalam mencapai pertumbuhan yang impresif dan berkelanjutan.Â
Baca Juga
Hery mengatakan berbagai pencapaian yang dicapai BSI selama dua tahun adalah langkah awal bagi terbentuknya Islamic Ecosystem dan kebangkitan ekonomi syariah dalam negeri serta bersaing di tingkat global. Dengan visi dan misi BSI yang akan mendunia, menunjukkan bahwa bank syariah terbesar di Indonesia, sejak awal dirancang untuk sebuah "Mahakarya"yang akan terus tumbuh seimbang dan berkelanjutan.
Advertisement
"BSI terus bersinergi memberikan semangat untuk negeri dan menghargai karya-karya kreatif anak bangsa. Terima kasih kepada seluruh stakeholders dan shareholders atas berbagai dukungannya. Ini merupakan langkah awal komitmen BSI untuk berkolaborasi membesarkan perbankan syariah dan ekonomi syariah agar semakin kuat dan mampu bersaing di kancah global,"kata Hery.
Hery menambahkan, apa yang dicapai oleh BSI saat ini baru merupakan awal dari sebuah perjalanan besar yang akan diraih oleh BSI di kemudian hari. Hery menganalogikan BSI layaknya kapal phinisi besar yang tengah melakukan perjalanan mengarungi samudera.
"Ini bukan akhir, tetapi awal perjalanan sebuah 'kapal phinisi' yang berangkat dari bandar Jakarta menuju Sabang, lalu mengelilingi Nusantara, hingga Dubai dan saat ini sedang bersandar di Dubai. Diawali dengan mimpi besar pemerintah yang ingin membesarkan ekonomi dan keuangan syariah menjadi tuan rumah, bahkan menjadi epicentrum industri halal dunia," ujar Hery.Â
Libatkan Pelaku Industri Kreatif Tanah Air
Acara BSI Charity Concert serupa pernah diselenggarakan BSI pada puncak milad pertama perseroan pada 2022. Namun berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya yang digelar secara daring, tahun BSI Charity Concert digelar secara hybrid, yaitu secara daring dan luring.
Melalui acara konser yang melibatkan ratusan orang, baik dari pekerja seni, musisi, event organizer hingga tim kreatif, BSI berharap dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) agar mendorong geliat ekonomi ditatanan riil masyarakat, serta mendorong kebangkitan ekonomi kreatif pascapandemi.
"Ini tentu saja membuka peluang kerja serta menumbuhkan kembali sektor-sektor yang selama pandemi kemarin sempat tersendat bahkan berhenti. Kami berharap event ini memberi multiplier effect, bisa menghidupkan kembali usaha-usaha tersebut, selaras dengan filosofi BSI untuk menjadi sahabat sosial, finansial, dan spiritual," kata Hery.
Hal tersebut sejalan dengan semangat Presiden Joko Widodo yang mendorong masyarakat meningkatkan spending melalui berbagai aktivitas seperti berbelanja, menonton konser, maupun menonton bola, demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, seiring dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.
Berkolaborasi dengan Twilite Orchestra conducted by Addie MS, BSI Charity Concert 2023 diisi oleh penyanyi-penyanyi papan atas Indonesia. Melalui konser ini, BSI juga ingin memberikan penghargaan kepada dua maestro musik Indonesia yaitu Chrisye dan Didi Kempot atas dedikasi dan karya besar mereka.
Untuk itu, pada charity concert ini lagu-lagu karya Chrisye dan Didi Kempot berhasil dibawakan secara apik oleh para musisi papan atas, tentunya dengan iringan musik orchestra.Â
Selain itu, BSI juga menghadirkan anak Chrisye bernama Pasha Chrismansyah dan anak Didi Kempot bernama Saka untuk membawakan karya terbaik ayah mereka.Â
Sejumlah musisi tenar yang terlibat dalam acara ini a.l. Cakra Khan yang membawakan lagu Lilin-lilin Kecil, Andien dengan lantunan Kala Cinta Menggoda, dan Marcell menyanyikan lagu Ketika Kaki dan Tangan Berkata dan lagu Sabda Alam duet dengan Pasha Chrismansyah. Konser juga dimeriahkan oleh penampilan Lea Simanjuntak dengan lagu Cintaku dan Zamrud Khatulistiwa, serta penyanyi cilik Farel Prayoga yang mendendangkan Sewu Kuto, Stasiun Balapan, Pamer Bojo, dan Banyu Langit bersama Saka.
Berikan Manfaat Secara Luas Lewat Charity
Tak hanya sukses menyuguhkan konser orchestra yang megah, dalam kesempatan tersebut BSI juga melakukan aksi charity sebagai komitmen perseroan untuk terus memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat. BSI memberikan apresiasi bagi mendiang Chrisye dan Didi Kempot yaitu empat tabungan umrah untuk keluarga Chrisye dan enam tabungan untuk keluarga Didi Kempot.Â
"Kami ingin memperlihatkan bahwa generasi kedua dari sang maestro mampu menyanyikan dengan apik karya-karya yang pernah dibawakan oleh ayah mereka,"ucap Hery.
Selain itu, selama konser BSI juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi membantu korban bencana alam di sejumlah daerah di Indonesia. Dalam acara tersebut, BSI berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp1 miliar lebih dari masyarakat yang akan disumbangkan untuk korban bencana di beberapa lokasi di Tanah Air.
Dalam acara tersebut, BSI juga mendapatkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Bank dengan Proses Merger Tercepat di Indonesia. Seperti diketahui, BSI yang merupakan bank hasil merger dari 3 bank syariah anak BUMN yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), BRIsyariah (BRIS), dan BNI Syariah (BNIS) berlangsung kurang dari 1 tahun dan dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
"Terima kasih kepada MURI yang telah memberikan rekor ini kepada BSI, ini tidak lepas dari kerja keras dari Kementerian BUMN dan seluruh stakeholders yang terlibat dari awal hingga akhir proses merger. Merger di tengah pandemi mungkin terlihat tidak mungkin, tetapi berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak, merger ini menjadi mungkin dan berjalan dengan baik," ujar Hery.
Â
(*)